Gaya Hidup – Gangguan kesehatan mental juga sering diiringi dengan, ketidakpuasan terhadap diri sendiri.
Seakan apa yang dilakukan rasanya tidak pernah berhasil, jangan khawatir! Karena ada banyak orang yang turut merasakannya kok.
Baca juga : Jae Day 6, Kesadaran Pentingnya Kesehatan Mental: Wawancara Eksklusif Bersama Allure
Jika terjadi satu dua kali, hal tersebut masih bisa dianggap wajar. tapi tidak jika terus dirasakan hampir setiap hari.
Menurut Flip_id, jangan-jangan kamu sedang mengalami salah satu dari 6 distorsi kognitif.
Distorsi kognitif cenderung membuat kamu, overthingking terus menerus dan berpikir secara tidak rasional.


Hal seperti ini jika terlalu lama dibiarkan, dapat berdampak pada munculnya kecemasan, harga diri yang rendah bahkan depresi.
Untuk meminimalisasinya, Flip merangkum beragam macam distorsi kognitif dan melakukan saran super penting berikut.
Black & White Thinking
Akibatnya, hanya ada dua pilihan dalam hidup kita, sukses atau gagal, there’s no in between. Kenapa pemikiran ini berbahaya?
Karena dapat membuat kita melihat sesuatu secara ekstrem, cenderung menuntut diri kita untuk melakukan sesuatu secara sempurna.
Pemikiran bahwa melakukan kesalahan merupakan sesuatu kegagalan, yang menjadikan diri sendiri sebagai pecundang.
Overgeneralization
Ketika suatu hal buruk terjadi, kita langsung menggeneralisisasi kejadian buruk itu ke keseluruhan hidup kita.
Karena dapat membuat kita putus asa, merasa diri tidak berguna, serta berhenti mencoba untuk belajar dan bertumbuh.
Mind Reading
Biasanya asumsi yang muncul bersifat negatif tentang diri kita, menyalahkan diri sendiri, pada akhirnya stress karena asumsi tersebut.
Labelling
Seperti pendapat jelek pada umumnya yang sering diterima, membuat kita tidak bersemangat lagi dalam bekerja ketika menerima feedback.
Padahal kritik atau masukkan yang diberikan atasanmu, hanya bagian kecil dari keseluruhan tanggung jawabmu di kantor.
Personalization
Dapat membuat kita merasa bersalah atau, bertanggung jawab secara personal atas sesuatu yang terjadi (biasanya external negative event).
Meski bukan sepenuhnya kesalahan atau tanggung jawab kita, akan sangat melelahkan, dan dapat mengakibatkan depresi.
Baca juga : Cintai Diri Sendiri Dengan Lakukan Hal Ini Untuk Awal yang Positif dan Produktif
Should Statements
Dapat membuat kita tertekan atau frustasi karena adanya pemikiran “harus” yang tidak realistis, yang akhirnya tidak bisa kita capai.
Berdasarkan postingan ini https://www.linkedin.com/posts/flip.id_distorsi-kognitif-ugcPost-6743125365209776128-4koY juga terdapat cara meminilisirnya, jika kamu merasa pernah mengalami hal diatas.
Kamu dapat bercerita kepada teman (atau mungkin konsultasi kepada ahlinya, jika sudah semakin mengganggu fungsi kehidupan).
Untuk meluruskan pemikiran-pemikiran yang kusut dan cenderung tidak benar, sehingga kita bisa sadar bahwa otak sedang menipu kita.
“The primary cause of unhappiness is never the situation, but you thoughts about it. Be aware of the thoughts you are thinking.” Eckhart Tolle
Baca juga : Ariel Tatum Didiagnosis Gangguan Kepribadian Ambang Sejak 18 Tahun, Ini Penjelasan Penyakit Mentalnya!