Nasional - Kehebohan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Pulau Seribu, dikaitkan dengan penyebabnya yaitu Black Box.
Baca juga : Temuan Bingkai Pesawat di Kalimantan Tengah, Diduga Milik CNSA/Badan Antariksa Nasional China
Black Box atau kotak hitam dalam pesawat adalah Flight Data Recorder (FDR), berperan untuk mengungkap musabab kecelakaan.
Black box tersebut ditempatkan di bagian ekor pesawat, karena dinilai bagian yang paling aman.
Melansir ayobandung, Black box ditemukan oleh David Warren dari Aeronautical Research Laboratories di Melbourne pada tahun 1953.
Kotak hitam tersebut dibuat untuk merekam semua data penerbangan, komunikasi pilot, dan suara-suara saat pesawat terbang.
Meski namanya black box, namun alat "sakral" dalam dunia penerbangan tersebut berwarna jingga.
Warna tersebut digunakan untuk memudahkan pencarian, dilindungi oleh lapisan luar yang terbuat dari besi.
Dan lapisan isolasi yang membuat komponen di dalamnya terlindungi dari goncangan, tekanan, api, air, cuaca dingin, dan kondisi sekitar yang ekstrem.
Lapisan luar ini bisa melindungi black box dalam kedalaman 6000 meter, selama kurang lebih satu bulan dan menahan panas hingga suhu 1.100 derajat celcius.
Editor : Saridal MaijarSumber : 7064