Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melamar Seseorang dalam Agama Islam

Sebelum melangsungkan pernikahan biasanya setiap orang melakukan lamaran. Simak ulasan berikut untuk lebih lengkapnya

Ilustrasi (Foto: Bincang Muslimah)
Ilustrasi (Foto: Bincang Muslimah)

KLIKKORAN.COM– Menikah merupakan salah satu ibadah terpanjang. Karena, setelah pernikahan apapun yang dilakukan oleh calon mempelai terhitung ibadah dan pahala.

Sebelum melangsungkan pernikahan biasanya setiap orang melakukan lamaran.

Dalam agama Islam lamaran itu disebut dengan kithbah. Selain ajang perkenalan atau ta’aruf. Kithbah ini juga menjadi ajang silaturahmi antara kedua keluarga calon mempelai.

Selain itu ada juga hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melamar seseorang. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melamar seseorang.

1. Mengenali Kepribadian Calon Pasangan

Sebelum melamar seseorang, harus tentukan terlebih dahulu wanita mana yang akan dilamar, kemudian mencari tahu bagaimana kepribadiannya, biasanya tahap ini masuk dalam ta’aruf.

Mengenali kepribadiannya tidak boleh dengan cara jalan berdua, karena hal tersebut akan mendatangkan zina dan fitnah. Untuk mengenali kepribadiannya bisa melalui keluarganya ataupun teman-teman terdekatnya.

2. Pasangan yang Dilamar Harus Single/Tidak Berpasangan

Sebelum melamar pastikan wanita tersebut single, tidak berstatus istri orang atau pastikan wanita tersebut tidak sedang dikhitbah pria lain.

3. Meyakinkan Hati Sebelum Melamar

Baca juga:   Selebgram Sarah Gibson, Teman Awkarin Resmi Menikah Dengan Kekasihnya: Diska Resha

Sebelum melamar, pastikan untuk meyakinkan hati kita dengan pilihan kita, yakinkan dan mohon petunjuk Allah SWT dengan cara melalukan shalat istikharah.

4. Meminta Izin Kepada Wanita yang Akan Dilamar

Untuk mewaspadai adanya penolakan, maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada wanita yang akan dilamar. Jika diterima maka meminta izin kepada orang tuanya.

5. Meminta Izin Kepada Orang Tua Calon Pasangan

Meminta izin kepada orang tuanya, terutama izin kepada ayahnya selaku walinya nanti saat nikah. Jika diterima maka akan lanjut dalam proses pernikahan.

6. Mendatangi Kediaman Calon Pasangan

Mendatangi kediaman keluarga calon istri yang akan dilamar. Pihak keluarga besar calon istri akan menyambut kedatangan pihak keluarga besar dari sang laki-laki, dimana dalam proses ini keluarga laki-laki membawa buah tangan berupa seserahan yang akan diberikan kepada keluarga pihak wanita atau biasanya seserahan ini bisa dijadikan sebagai bahan pelengkap saat hari pernikahan nanti.

7. Menyampaikan Maksud dan Tujuan

Baca juga:   Fakta Pernikahan Ustaz Abdul Somad Dengan Gadis Berusia 19 Tahun

Setelah tamu dari pihak laki-laki disambut, mereka akan dipersilakan untuk duduk dengan posisi saling berhadapan antar dua keluarga.

Di sini akan ada proses pembukaan lamaran sekaligus musyawarah dimana pihak dari keluarga laki-laki dan perempuan saling menanggapi maksud dan tujuan serta membahas rencana untuk pernikahan.

Dalam rangkaian acara musyawarah ini juga akan disampaikan penerimaan dari pihak keluarga perempuan, apakah lamaran diterima atau tidak.

8. Penyerahan Hantaran

Hantaran yang dibawa oleh pihak keluarga laki-laki diberikan kepada keluarga perempuan dengan disaksikan seluruh keluarga secara simbolis, hantaran ini biasanya terdiri dari buah-buahan atau perhiasan.

9. Penutupan Acara Lamaran

Jika acara dan pembahasan untuk menuju ke pernikahan dirasa cukup, maka selanjutnya adalah penutupan acara lamaran.

10. Dua keluarga Saling Bercengkrama

Kedua belah pihak keluarga akan saling bercengkrama untuk lebih mengenal satu sama lain agar menjadi lebih akrab, biasanya mereka melakukannya sambil menikmati hidangan yang telah disajikan oleh keluarga perempuan.

Baca juga:   11 Ciri-ciri Orang yang Mendekati Ajal Kematian Menurut Agama Islam

Doa Sebelum Melamar Pujaan Hati Menurut Islam

Berikut doa sebelum melamar puhaan hati menurut agama Islam.

Allahumma innaka taqdiru wa laa aqdiru wa laa a’lamu wa anta ‘allaamul ghuyuubi. Fa in ra’aita lii fii (…..) khairan fii diinii wa aakhiratii faqdirhaa lii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Men-takdir-kan, dan bukanlah aku yang men-takdir-kan. Dan (Engkau) Maha Mengetahui apa yang tidak kuketahui. Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Maka jika Engkau melihat kebaikan antara diriku dan (sebutkan nama calon pasangan bin/binti ayahnya]) untuk agama dan akhiratku, maka takdirkanlah aku bersamanya.”

Demikian hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melamar seseorang. Semoga artikel ini bermanfaat ya teman-teman. (KK)

Dapatkan Update Berita Terbaru dari Klikkoran.com di Google News