KLIKKORAN.COM - Pernyataan terkait berakhirnya perang antara negara Rusia dan Ukraina disampaikan langsung oleh Vladimir Putin.Namun, pernyataan Presiden Rusia tersebut menuai banyak kontroversi karena penyampaian maksud terkait yang dinilai tidak tulus oleh Amerika Serikat.
Putin mengeluarkan pernyataan tersebut kabar, terkait jamuan makan malam yang disajikan Joe Biden di Gedung Putih terhadap Presiden Ukraina tersebar luas."Tujuan kami berusaha untuk mengakhiri perang, bukan untuk memutar roda konflik militer. Tentu saja lebih cepat lebih baik," kata Putin dalam keterangannya melansir Tempo.
Menurut Putin, Rusia berusaha untuk negosiasi dengan Ukraina. Namun, Ukraina justru menduga bahwa itu hanya taktik karena Rusia sudah jatuh.Berikut, Klikkoran.com rangkum pernyataan lengkap dari Putin terkait keputusannya yang akan mengakhiri perang dengan Presiden Volodymyr Zelensky.
"Saya telah mengatakan berkali-kali, intensifikasi permusuhan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan.""Semua konflik bersenjata berakhir dengan satu atau lain cara, dengan semacam negosiasi di jalur diplomatik."
"Cepat atau lambat, pihak mana pun dalam keadaan konflik, duduk dan membuat kesepakatan. Semakin cepat kesadaran ini datang kepada mereka yang menentang kita, semakin baik. Kami tidak pernah menyerah dalam hal ini."
Perang Rusia Ukraina Berakhir?
Vladimir Putin mengatakan akan mengakhiri perang antara negaranya, Rusia dengan negara Volodymyr Zelensky yaitu Ukraina sejak 22 Desember 2022.Menurut laporan Reuters, kemungkinan karena Joe Biden selaku Presiden Amerika yang akan memberi dukungan pada Ukraina berdasarkan perbincangan makan malamnya dengan Zelensky.Tanggapan Amerika Serikat (AS)
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mewakili Biden, mengungkapkan bahwa tidak ada negosiasi dalam pertemuannya dengan Zelensky terkait mengakhiri perang.Kirby menambahkan, bahwa Biden juga membuka peluang untuk lakukan negosiasi dengan Putin asal ia menunjukkan keseriusan terkait hal itu.Selanjutnya, apa yang Kirby sampaikan juga turut dibenarkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam keterangan kepada AFP.
“Pada dasarnya saat ini, Rusia tidak menunjukkan minat pada diplomasi yang berarti, keterlibatan yang berarti, untuk mengakhiri perang ini,” katanya, 22 Desember 2022.“Dengan tidak adanya itu, kita harus melihat beberapa bukti berarti bahwa Rusia siap untuk benar-benar merundingkan perdamaian yang adil dan tahan lama,” jelasnya. (KK)
Editor : Saridal MaijarSumber : 136627
