6 Aspek Dasar Kepribadian Seorang Muslim serta Dalil Al-Quran yang Menjelaskannya

×

6 Aspek Dasar Kepribadian Seorang Muslim serta Dalil Al-Quran yang Menjelaskannya

Bagikan berita
6 Aspek Dasar Kepribadian Seorang Muslim serta Dalil Al-Quran yang Menjelaskannya (Foto : freepik.com)(foto:
6 Aspek Dasar Kepribadian Seorang Muslim serta Dalil Al-Quran yang Menjelaskannya (Foto : freepik.com)(foto:
KLIKKORAN.COM - Berikut beberapa aspek dasar kepribadian yang harus ada dalam diri seorang muslim beserta dalil dalam ayat Al-Quran yang menjelaskannya. Setiap manusia pasti memiliki perbedaan baik dari sikap, pola pikir, emosi, bahkan nilai dalam dirinya. Hal tersebut dikarenakan adanya kepribadian yang berbeda-beda dalam diri setiap manusia. Menurut islam, kepribadian yang baik adalah kepribadian yang mampu menempatkan dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, dan menjalani hidup dengan mengharap ridho Allah SWT. Adapun berikut beberapa dasar kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap orang muslim yang perlu kita amalkan. Baca juga: Makna dan Arti dari Thoghut atau Thaghut dalam Islam serta Contoh Ayat yang Menyebutkannya

6 Dasar Kepribadian Seorang Muslim dan Dalilnya

[caption id="attachment_138653" align="alignnone" width="543"]Dasar Kepribadian Seorang Muslim dan Dalilnya (foto: Michael Burrows/pexels)[/caption]

1. Memiliki Aqidah

Dasar pertama yaitu aqidah. Dasar ini sangat penting dalam diri seorang muslim karena berguna untuk membangun kepribadian awal seorang muslim. Aqidah yang benar terdiri atas keimanan yang benar yang mendorongnya kepada tindakan yang lurus. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam QS Ar-Rum ayat 30 yang berbunyi :

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Artinya : "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui," Beraqidah secara benar adalah perbuatan di mana seorang muslim harus beriman kepada Allah kepada malaikat-nya kitab-kitabnya rasul-rasulnya hari kiamat dan ketentuan dan takdir baik atau buruk manis atau pahit. Karena hanya dengan hati yang istiqomah iman menjadi sempurna lurus serta menghasilkan buah. Maka dengan beraqidah secara benar menunjukkan bahwa bukti kebenaran kepribadian seorang muslim.

2. Menjadi Teladan yang baik

Melalui dasar yang kedua sesungguhnya seorang muslim itu membentuk kepribadiannya sebagaimana dasarnya yang pertama tidak didirikan di atas kekosongan. Namun didirikan atas aqidah yang benar dengan beriman kepada Allah. Demikian pula dalam pembentukan kepribadian yang islami dimulai dengan mengikuti cara-cara yang diajarkan oleh Alquran dan Sunnah kemudian menjadikan Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah (teladan yang baik). Sebagaimana yang telah Allah jelaskan dalam QS al-ahzab ayat 21 :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya : "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."

3. Berilmu

Dasar yang ketiga menjadikan pribadi seorang muslim harus memiliki sifat berilmu. Ilmu inilah yang kemudian membukakan jalan kebenaran dan kebajikan menerangi jalan-jalan kehidupan sehingga ilmu bisa melewati di bawah petunjuk penuh ajaran-ajaran kedamaian. Dengan demikian, pribadi seorang muslim dapat dibedakan dari yang lain. Begitu penting dan tingginya kedudukan ilmu sehingga tingkatkan dan meninggikan kedudukan seorang muslim. Karena Allah SWT mengangkat derajat orang-orang yang beriman lagi berilmu dengan beberapa derajat sebagaimana yang telah Allah jelaskan dalam firmannya QS Al-mujadalah ayat 11 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."

4. Ibadah

Salah satu dasar dari kepribadian yang islami adalah ibadah. Tak dapat disangkal lagi karena ibadah merupakan pilar-pilar yang menguatkan Islam dan keselarasan amal dengan akidah. Berlatar belakang inilah seorang muslim dapat hidup tenang dan damai di tengah-tengah komunitasnya, karena kepribadian tersebut sebagai landasannya. Sebagaimana QS Al-Ankabut ayat 45, bahwa Allah telah berfirman :

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ

Artinya : "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar."

5. Amal

Dasar ini merupakan dasar penting bagi pembentukan kepribadian muslim. Karena amal apapun yang dikerjakan seorang muslim dalam hidupnya tetap mempunyai arti penting baginya asalkan amal itu merupakan pekerjaan mulia dan halal. Seorang muslim akan memanfaatkan waktunya untuk sesuatu yang membawa manfaat dan kebaikan bagi diri sendiri serta masyarakat dan menyelesaikan hingga tuntas. Sebagaimana Allah SWT akan mencintai seorang yang menyelesaikan pekerjaannya hingga tuntas sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ

Artinya : "Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." (QS Al-Hujurat Ayat 15).

6. Jihad

Jihad adalah upaya untuk mencapai kebaikan dengan membela agama Islam. Rasulullah SAW telah memberikan contoh konkrit tentang keberanian berjihad serta tidak takut berhadapan dengan kematian. Kepribadian pejuang memiliki kedudukan dan keutamaan tersendiri yang tak dicapai oleh sosok lain. Alquran telah menjelaskan mengenai pribadi mereka yang berani berjihad serta rela menjadi syahid di jalan kebenaran.

مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ قَضٰى نَحْبَهٗۙ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُ ۖوَمَا بَدَّلُوْا تَبْدِيْلًاۙ

Artinya : "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)," (QS Al-Ahzab Ayat 23). Dengan jihad Islam membersihkan kepribadian muslim dan bencana ketidakmampuan tak berdayaan serta kehinaan. Atas dasar-dasar kepribadian tersebut kelak akan memiliki peran penting substansial bagi pembentukan kepribadian seorang muslim. Dasar tersebut juga memberikan hidup lebih bersinar dan penuh harapan. Semoga bermanfaat. (KK) Tonton juga video dari Youtube Klikkoran.com: [embed]https://youtu.be/7JHkKF6QenQ[/embed]

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 138622
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini