Bagaimana Cara Menanamkan Sifat Jujur Dalam Diri? Berikut Penjelasannya

×

Bagaimana Cara Menanamkan Sifat Jujur Dalam Diri? Berikut Penjelasannya

Bagikan berita
Ilustrasi
Ilustrasi

KLIKKORAN.COM - Jujur adalah salah satu sifat yang harus dimiliki oleh pribadi yang islami, dan jujur merupakan sumber berbagai keilmuan dan dasar berbagai keutamaan.Dengan kejujuran kebenaran akan hidup, keadilan akan terbit, dan kehidupan menjadi damai. Orang yang jujur pribadinya pasti akan disukai oleh banyak orang.

Sebagaimana perintah Rasulullah SAW dari Abdullah bin Mas'ud berkata dari Rasulullah SAW bersabda :عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

“Hendaklah kalian jujur, karena kejujuran itu menunjukkan kepada kebajikan dan kebajikan itu menunjukkan kepada surga. Sepanjang seseorang itu dapat dipercaya dan jujur maka akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Jauhilah oleh kalian dusta. Sebab dusta itu menunjukkan kalian kepada kekejian, dan kekejian itu menunjukkan kepada neraka. Seorang lelaki yang berdusta, dan berwatak dusta, tertulislah ia di sisi Allah sebagai pendusta”. HR. Bukhori, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi.Dalam pembentukan kepribadian yang jujur, tidaklah sebatas hanya pernyataan yang diungkapkan atau perkataan dan kesaksian yang disampaikan seseorang namun itu mencakup banyak segi, diantaranya:

1. Dibidang muamalah, seperti jual beli. Dalam hal ini kita sebagai Muslim memiliki anjuran dan keharusan agar tetap jujur dalam berniaga.Rasulullah SAW telah menjelaskan dalam sabdanya menyebutkan: “Dua orang yang berjual beli masih dalam posisi boleh memilih sebelum keduanya berpisah. Jika keduanya jujur dan terus terang keduanya akan diberkahi dengan jual belinya itu. Namun jika keduanya menyembunyikan sesuatu dan berdusta, niscaya binasalah berkah jual beli keduanya,” (HR. Bukhori Muslim)

2. Tidak melakukan penipuan dalam bentuk apapun3. Tidak menebarkan kejahatannya diantara manusia

4. Tidak membedakan diri dengan memiliki 2 watak yang berbeda5. Tidak melakukan ucapan yang mengandung sumpah palsu atau dusta.

Demikian hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat kita ketahui bahwa salah satu bahaya sifat dusta yaitu dapat memberikan kesengsaraan seseorang baik terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Semoga artikel ini bermanfaat. (KK)

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 140939
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini