KLIKKORAN.COM – Salah satu sifat yang jelas bagi seorang muslim adalah berani namun tetap disertai memelihara adab.
Ini merupakan salah satu fondasi terpenting dalam Islam dan pembentukan dari Amar ma’ruf nahi mungkar (memerintah kebaikan dan mencegah kemungkaran).
Berikut alasan seberapa pentingnya seorang muslim harus memiliki sikap berani namun tetap berada.
Alquran yang mulia telah melukiskan suatu bentuk keberanian yang dilakukan dengan etika atau adab yang diekspresikan dengan tegas sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT dalam firmannya QS Al-Mukmin 38-44 yang berbunyi:
وَقَالَ الَّذِي آمَنَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُونِ أَهْدِكُمْ سَبِيلَ الرَّشَادِ (38) يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ (39) مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ (40) وَيَٰقَوْمِ مَا لِىٓ أَدْعُوكُمْ إِلَى ٱلنَّجَوٰةِ وَتَدْعُونَنِىٓ إِلَى ٱلنَّارِ (41) تَدْعُونَنِى لِأَكْفُرَ بِٱللَّهِ وَأُشْرِكَ بِهِۦ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ وَأَنَا۠ أَدْعُوكُمْ إِلَى ٱلْعَزِيزِ ٱلْغَفَّٰرِ(42) لَا جَرَمَ أَنَّمَا تَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ لَيْسَ لَهُۥ دَعْوَةٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَلَا فِى ٱلْءَاخِرَةِ وَأَنَّ مَرَدَّنَآ إِلَى ٱللَّهِ وَأَنَّ ٱلْمُسْرِفِينَ هُمْ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ(43) فَسَتَذْكُرُونَ مَآ أَقُولُ لَكُمْ ۚ وَأُفَوِّضُ أَمْرِىٓ إِلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَصِيرٌۢ بِٱلْعِبَادِ (44)
Demikian kita bisa melihat bahwa Islam membimbing para pemeluknya untuk memiliki sifat berani kuat iman serta menghindari ketidakberdayaan.
Islam membimbing pemeluknya untuk mengikuti kebenaran betapapun beratnya serta tidak sekedar mengikuti arus manusia.
Karena seorang yang sekedar ikut-ikutan tak mempunyai pendapat sendiri. Iya tidak mandiri karena hanya bergerak mengikuti arus. Sosok seperti ini tentu jauh dari roh Islam serta ajaran-ajarannya.
Terkadang ada bibit-bibit keberanian namun tidak disertai etika hal itu seperti seseorang yang menghina diri sendiri.
Dan ini jelas tidak sesuai dengan semangat Islam. Karena di dalam ajaran islam dikatakan bahwa seseorang itu hanya akan memetik buah karya dari apa yang dilakukan.
Bertolak dari kenyataan itulah kita harus menegaskan sebagai umat Islam untuk senantiasa menumbuhkan dan menjaga sifat pemberani namun tetap memiliki adab. Semoga bermanfaat. (KK)