Ketahui Penyebab Gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat Menurut BMKG Setempat

×

Ketahui Penyebab Gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat Menurut BMKG Setempat

Bagikan berita
Bangunan runtuh pasca gempa Pasaman Barat. (Foto: Dok. Basarnas)
Bangunan runtuh pasca gempa Pasaman Barat. (Foto: Dok. Basarnas)

KLIKKORAN.COM - Ternyata ini sebab gempa bumi yang mengguncang wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat.Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengungkapkan kepada Halonusa.com

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” ujarnya.Bahkan hal ini juga yang jadi penyebab, gempa ini terasa hingga ke negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura.

Hingga Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami pada BMKG, Daryono turut berkomentar di twitter.“Getaran gempa terasa hingga jauh karena memang ground motion cukup kuat. Selain itu mendapat respon tanah lunak dan teramplifikasi hingga dapat terasa di Malaysia,” tulisnya.

Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, sudah terjadi tujuh kali gempa susulan hingga pukul 09.35 WIB.“Hingga pukul 09.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 7 (tujuh) kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,9,” kata Daryono.

Gempa tersebut mengakibatkan ratusan bangunan rusak dan puluhan orang luka-luka akibat terimpit reruntuhan.

Penyebab Gempa Pasaman Barat

Secara umum, tatanan tektonik di Sumatera dicirikan oleh tiga sistem tektonik.Ketiga sistem tektonik tersebut, yaitu; Zona Subduksi antara lempeng tektonik India-Australia dengan lempeng Eurasia, Mentawai Fault System (MFS) dan Sumatra Fault System (SFS) atau sesar Sumatera.

Mengutip dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan BPBD Sumatera Barat.Berikut ini ringkasan Zona Subduksi, Mentawai Fault Sistem, Sumatera Fault System hingga Segmen Sesar di Sumatera Barat.

Jalur subduksi lempeng tektonik India-Australia dan Eurasia di Indonesia memanjang dari pantai barat Sumatera sampai ke selatan Nusa Tenggara.

Pada sistim subduksi Sumatera dicirikan dengan menghasilkan rangkaian busur pulau depan (forearch islands) yang non vulkanik (Pulau Simeulue, Nias, Banyak, Batu, Siberut hingga Pulau Enggano).Lempeng India-Australia menunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia dengan kecepatan ±50-60 mm/tahun.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 52586
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini