Adat Salingka Nagari, Begini Penjelasan Angku Yus Datuak Bandaro Bodi di Parit Malintang Pariaman

×

Adat Salingka Nagari, Begini Penjelasan Angku Yus Datuak Bandaro Bodi di Parit Malintang Pariaman

Bagikan berita
Musyawarah ninik mamak Parit Malintang dengan tema Adat Slingka Nagari, Kamis, (17/12/2020)
Musyawarah ninik mamak Parit Malintang dengan tema Adat Slingka Nagari, Kamis, (17/12/2020)

BUDAYA - Angku Yus Datuak Bandaro Bodi atau lebih dikenal Angku Yus Datuak Parpatiah Guguak hadiri undangan Pemerintah Nagari Parit Malintang beserta niniak mamak yang bertema “Adaik Salingka Nagari”, Kamis, (17/12/2020).

Acara tersebut dihadiri Angku Yus bersama istri terscinta dan didampingi keponakannya, F. Katik Rajo Mudo, A. Datuak Basa dan R. Rajo Intan.

Selain belasan ninik mamak, Walinagari Parik Malintang, Syamsuardi SA dan Dt. Simajolelo selaku Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) turut duduk mendampingi Tokoh Budayawan asal Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam itu.

Tidak luput pula seorang Babinsa dan Babinkamtipmas Parit Malintang, melengkapi unsur.

Baca Juga : Akhirnya Pendidikan Surau Kembali Muncul di Agam, Camat Tanjung Raya: Langkah Awal Kebangkitan Pemuda

Diskusi itu salah satu cara ninik mamak dan Pemerintah Kenagarian Parit Malintang, menambah pengalaman, khasanah dan wawasan terkait Budaya Alam Minangkabau yang universal.

Dengan adanya diskusi itu, diharapkan mendapatkan solusi penyelesaian berbagai persoalan. Memahami lebih mendalam latar belakang permasalahan sehingga mencerahan. Terutama persoalan tantangan globalisasi atau perubahan zaman.

"Kegemangan saya sebagai narasumber kepada Bapak-bapak selaku Ninik Mamak Parik Malintang ini adalah mengangkatnya tema Budaya Salingka Nagari. Karena saya tidak paham dengan Adat Salingka Nagari Parik Malintang. Namun saya bisa menjelaskan Adat Sabatang Panjang atau aturan umum yang dipakai masyarakat Minangkabau secara luas," tutur Angku Yus Datuak Bandaro Bodi, saat membuka diskusi.

Baca Juga : Tercatat 194 Kali terjadi Bencana Alam di Agam, Kecamatan Lubuk Basung Terbanyak

"Budaya itu lebih luas," lanjut Penasihat Ninik Mamak Nagari Sungai Batang itu. Berasal dari dua kata yaitu budi dan daya. Mengandung unsur daya atau upaya sehingga menjadi manusia berbudi.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 5516
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini