Semakin banyak followers-nya, maka makin populer juga dia. Tapi, beda ceritanya jika kamu hidup bersama orang Romawi Kuno.
Pada masa itu, populer atau tidaknya seseorang bukan hanya dilihat dari berapa banyak pengikutnya ketika hidup.
Tapi juga dari berapa banyak orang yang menangisi kepergiannya saat dia meninggal.
Saat seseorang meninggal, keluarganya kerap kali membayar banyak orang, terutama perempuan untuk pura-pura berduka.
Nantinya orang-orang ini akan mengikuti peti mati mendiang sambil menangis meraung-raung.
Sayangnya, hal semacam ini justru membuat prosesi pemakaman yang harusnya berjalan khidmat menjadi sangat gaduh.
Untuk mengatasi kegaduhan ini, pemerintah kemudian mengeluarkan undang-undang yang isinya melarang perempuan untuk menangis di pemakaman.
- Seorang ayah dapat menghabisi kekasih putrinya
Di era Romawi Kuno, mereka memiliki aturan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan ketika kamu mendapati istrimu berselingkuh.
Pertama, seorang suami akan mengunci istri dan selingkuhannya.
Kemudian, dia akan menyebarkan berita ini pada semua orang, dan menjadikan istri dan selingkuhannya sebagai tontonan.
Editor : Saridal MaijarSumber : 16755