Daftar, Profil dan Biodata Pahlawan Nasional dari Provinsi Aceh

×

Daftar, Profil dan Biodata Pahlawan Nasional dari Provinsi Aceh

Bagikan berita
pahlawan-nasional-dari-provinsi-aceh-ist
pahlawan-nasional-dari-provinsi-aceh-ist

KLIKKORAN.COM - Kemerdekaan Negara Republik Indonesia tidak terlepas dari perjuangan dan rintangan berat yang telah dilakukan oleh para pejuang dalam merebut Indonesia dari tangan para penjajah.Sebagai rakyat Indonesia, maka sepatutnyalah kita menghormati dan menghargai jasa para pahlawan tersebut. Salah satunya dengan memperingati Hari Pahlawan.

Di Indonesia ada banyak sekali pahlawan-pahlawan kemerdekaan yang rela bertaruh nyawa demi memerdekakan Indonesia ini.Para pahlawan ini tersebar dari sabang sampai merouke. Pada masa penjajahan mereka lah yang gigih bertarung dan berjuang membela daerah dan NKRI.

Peringatan Hari Pahlawan ini jatuh pada setiap tanggal 10 November setiap tahunnya.Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien lahir di Lampadang, Aceh Besar, pada 1848. Ia adalah istri dari Teuku Umar, yang juga Pahlawan Nasional asal Aceh.Mereka dikenal sebagai suami istri yang tangguh melawan penjajah Belanda, terlibat banyak perang.

Setelah Teuku Umar meninggal pada 11 Februari 1899 di Meulaboh, Aceh Barat, Cut Nyak Dhien terus memimpin pasukan Aceh bergerilya dari hutan ke hutan.Bertahun-tahun memimpin perang, kesehatannya menurun dan penglihatannya mulai kabur.

Salah seorang panglimanya, Pang Laot Ali merasa iba dengan kondisinya, lalu membuat perjanjian dengan Belanda. Syaratnya, Belanda harus merawatnya.Beliau meninggal pada 6 November 1908 di pengasingan dalam usia 60 tahun.

Sebagai penghargaan terhadap perjuangan Cut Nyak Dhien, pemerintah mengangkat Cut Nyak Dhien sebagai Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 106/TK/1964 tanggal 2 Mei 1964.Teuku Umar

Teuku Umar lahir di Meulaboh, tahun 1854. Ia merupakan suami dari Cut Nyak Dhien. Ia punya strategi perang gerilya yang sangat ditakuti musuh.Teuku Umar pernah berpura-pura bekerjasama dengan Belanda, lalu melawannya ketika telah mengumpulkan senjata dan uang.

Teuku Umar gugur dalam perlawanan dengan pasukan Belanda, yang dipimpin Van Heutsz di Suak Ujong Kalak, Meulaboh, pada 11 Februari 1899.Ia dimakamkan di Desa Mugo Rayuek, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat.

Teuku Umar diangkat Pahlawan Nasional pada tahun 1955 dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 217/1955.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 28056
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini