Daftar, Profil dan Biodata Pahlawan Nasional dari Provinsi Jawa Barat

×

Daftar, Profil dan Biodata Pahlawan Nasional dari Provinsi Jawa Barat

Bagikan berita
tumbnail-pahlawan-nasional-istDjuanda-Kartawidjaja-ist
tumbnail-pahlawan-nasional-istDjuanda-Kartawidjaja-ist

KLIKKORAN.COM – Kemerdekaan Negara Republik Indonesia tidak terlepas dari perjuangan dan rintangan berat yang telah dilakukan oleh para pejuang dalam merebut Indonesia dari tangan para penjajah.Sebagai rakyat Indonesia, maka sepatutnyalah kita menghormati dan menghargai jasa para pahlawan tersebut. Salah satunya dengan memperingati Hari Pahlawan.

Di Indonesia ada banyak sekali pahlawan-pahlawan kemerdekaan yang rela bertaruh nyawa demi memerdekakan Indonesia ini.Para pahlawan ini tersebar dari sabang sampai merouke. Pada masa penjajahan merekalah yang gigih bertarung dan berjuang membela daerah dan NKRI.

Peringatan Hari Pahlawan ini jatuh pada setiap tanggal 10 November setiap tahunnya.biografi-dewi-sartika

Dewi SartikaDewi Sartika lahir dari keluarga Sunda yang ternama, yaitu R. Rangga Somanegara dan R. A. Rajapermas di Cicalengka pada 4 Desember 1884.

Ketika masih kanak-kanak, ia selalu bermain peran menjadi seorang guru ketika seusai sekolah bersama teman-temannya.Setelah ayahnya meninggal, ia tinggal bersama dengan pamannya.

Ia menerima pendidikan yang sesuai dengan budaya Sunda oleh pamannya, meskipun sebelumnya ia sudah menerima pengetahuan mengenai budaya barat.Pada tahun 1899, ia pindah ke Bandung.

Pada 16 Januari 1904, ia membuat sekolah yang bernama Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung.Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada tahun 1910.

Ia mengajarkan para wanita membaca, menulis, berhitung, pendidikan agama dan berbagai ketrampilan.Pada tahun 1912, sudah ada sembilan sekolah yang tersebar di seluruh Jawa Barat, lalu kemudian berkembang menjadi satu sekolah tiap kota maupun kabupaten pada tahun 1920.

Pada September 1929, sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.Sekolah Raden Dewi berkembang dengan pesat. Namun, masa pendudukan Jepang membuat sekolah tersebut mengalami krisis keuangan dan peralatan.

Pasca kemerdekaan, kesehatan Dewi Sartika mulai menurun.Ketika terjadi Agresi Militer Belanda dalam masa perang kemerdekaan, ia terpaksa ikut mengungsi ke Tasikmalaya.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 28263
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini