Fakta HOS Cokraminoto Sang Guru Bangsa, Guru Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno

×

Fakta HOS Cokraminoto Sang Guru Bangsa, Guru Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno

Bagikan berita
Fakta HOS Cokraminoto Sang Guru Bangsa, Guru Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno (Pic: inilahonline.com)
Fakta HOS Cokraminoto Sang Guru Bangsa, Guru Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno (Pic: inilahonline.com)

KLIKKORAN.COM - Salah satu tokoh yang kemunculannya disebut-sebut sebagai Ramalan Jayabaya adalah Raden Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau lebih dikenal dengan H.O.S Tjokroaminoto (Cokraminoto).Dalam penulisan sejarah Indonesia, Tjokroaminoto sering digambarkan sebagai tokoh tua yang merintis gerakan nasional Indonesia.

Kebanyakan dari para penulis sejarah melihat gerakan pemuda baru muncul pada saat adanya Jong Islamiten Bond (JIB), sehingga baru melihat adanya pemuda Islam yang terjun dalam gerakan nasional jauh terbelakang dari
“pemuda-pemuda Jawa.” Anggapan Cokraminoto/Tjokroaminoto sebagai tokoh tua, besar kemungkinan karena Tjokroaminoto telah menyandang gelar haji. Jadi setelah berjuang dalam Sarekat Islam, Central Sarekat Islam, dan Partai Sarekat Islam Indonesia.

Raden Haji Oemar Said Tjokroaminoto, begitulah nama lengkapnya, lahir di desa Bakur pada tanggal 16 Agustus 1882, beliau termasuk salah satu tokoh yang sangat berperan dalam memperjuangkan bangsa dan agama dari penindasan kolonial Belanda, sehingga diberi anugerah atau penghargaan oleh pemerintah sebagai pahlawan nasional. Berikut Fakta tentang HOS Cokraminoto/Tjokroaminoto yang dirangkum dari berbagai sumber :

1. H.O.S Cokroaminoto mempengaruhi ide-ide Soekarno, Musso dan Kartosuwiryo. Kepemimpinan H.O.S Cokroaminoto telah mengantarkan Soekarno menjadi pemimpin besar yang menjadi Presiden pertama Republik Indonesia.2. Di antara siswanya yang beragam, Soekarno adalah favorit, sampai ia menikah dengan anaknya Siti Oetari, dan menjadi istri pertama Bung Karno.

3. Tjokroaminoto lahir dan dibesarkan dalam keluarga bangsawan, karena itu ia berhak untuk menyandang gelar Raden Mas. Tjokroaminoto kecil hidup dan bergaul dengan masyarakat. Dalam kesehariannya, gelar kebangsawanannya sering ditanggalkan agar bisa berhubungan lebih akrab dengan anak-anak sepermainannya.

4. Tjokroaminoto memiliki tempat yang istimewa di kalangan tokoh-tokoh pergerakan lainnya. Apalagi rumahnya di Jalan Paneleh VII pernah menjadi tempat kost bagi tokoh-tokoh pergerakan lainnya seperti Muso dan Soekarno.5. Tjokroaminoto berpulang kepada Sang Maha Pencipta pada tahun 1934 di Yogyakarta, tepatnya pada tanggal 17 Desember 1934 pada usia 52 tahun, beliau dimakamkan di Pakuncen, Yogyakarta dan belum sempat melihat kemerdekaan Indonesia

(*) 

  

  

  

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 30965
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini