FIFA Larang Penggunaan Gas Air Mata, Kapolda Jatim: Seandainya Suporter Mematuhi Aturan, Peristiwa Ini Tidak akan Terjadi

×

FIFA Larang Penggunaan Gas Air Mata, Kapolda Jatim: Seandainya Suporter Mematuhi Aturan, Peristiwa Ini Tidak akan Terjadi

Bagikan berita
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta pada saat presscon usai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, (Foto: Kompas.com)
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta pada saat presscon usai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, (Foto: Kompas.com)

KLIKKORAN.COM - Berikut dalam artikel ini akan mengulas bagaimana tembakan gas air mata bisa terjadi di Stadion Kanjuruhan yang menggelar laga Arema FC vs Persebaya Surabaya padahal hal tersebut dilarang oleh FIFA.Sesuai dengan regulasi FIFA soal keselataman dan keamanan stadion, FIFA menyebutkan pengguanaan gas air mata dilarang.

Namun kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda, di Stadion Kanjuruhan Malang, Polisi tembakan gas air mata ke arah tribun suporter Aremania.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Arema vs Persebaya, Gas Air Mata Membawa Malapetaka

Semestinya hal ini sudah dipahami oleh PSSI sebagai penyelenggara resmi kompitisi di Liga 1 Indonesia.Larangan FIFA soal penggunaan gas air mata itu tertuang pada Bab III tentang Stewards, pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan.

"Dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa," tulis regulasi FIFAPenggunaan gas air mata oleh polisi yang ditembakkan ke tribune penonton itu pun jadi pertanyaan besar bagi netizen.

"Gas air mata bawa malapetaka," tulis netizen di Twitter dikutip Klikkoran.com."Sudah jelas dilarang FIFA, masih ada aja yang ngelanggar," tulis Netizen lainnya.

"Kalau udah begini, siapa yang salah?," tulis Netizen.
Baca juga: [UPDATE] Jumlah Korban Meninggal Kerusuhan Arema vs Persebaya Bertambah, Kadinkes Malang: 130 Orang per Pukul 08.32 WIB

Menanggapi hal tersebut, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta menyebutkan bahwa penembakan gas air mata kepada suporter Aremania sudah sesuai prosedur.Ia mengatakan itu dilakukan untuk menghambat serangan suporter yang hendak turun ke lapangan.

"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.Namun, Nico memastikan bahwa dari sekitar 42.288 suporter yang memenuhi tribun, tidak semuanya turun ke dalam lapangan.

Baca juga: Kisah Nyata Gendis di Film Sayap Sayap Patah, Dipukuli Hingga Gigi Hancur pada Tragedi Kerusuhan Mako Brimob 2018
"Hanya sebagian yang turun ke lapangan. Sekitar 3.000 suporter," jelasnya.

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," imbuhnya. (KK)

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 120823
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini