Flu Spanyol: Wabah Penyakit Selain Kusta Terparah Punahkan 30% Populasi Umat Manusia

×

Flu Spanyol: Wabah Penyakit Selain Kusta Terparah Punahkan 30% Populasi Umat Manusia

Bagikan berita
Flu Spanyol: Wabah Penyakit Selain Kusta Terparah Tewaskan 30% Populasi Umat Manusia(ilustrasi)
Flu Spanyol: Wabah Penyakit Selain Kusta Terparah Tewaskan 30% Populasi Umat Manusia(ilustrasi)

KLIKKORAN.COM - Flu Spanyol merupakan Wabah Penyakit Selain Kusta yang dalam sejarahnya telah memakan korban 30% Populasi Umat Manusia di dunia.Flu Spanyol Merupakan Wabah Penyakit ganas dan mematikan Selain Kusta yang pernah menjadi momok yang menakutkan bagi kelangsungan hidup masyarakat dunia.

Wabah Penyakit Flu Spanyol ini sampai sekarang tidak pernah diketahui asal mula kemunculannya namun telah menyebabkan kehancuran besar pada Populasi Umat Manusia.Menjelang peringatan Hari Kusta Sedunia pada Minggu 30 Januari 2022 nanti kita akan membahas tentang sejarah Flu Spanyol yang termasuk Wabah Penyakit berbahaya Selain Kusta.

Jika Hari Kusta Sedunia diperingati setelah terjadinya Wabah Penyakit Kusta namun di masa sekarang Kusta sudah dapat disembuhkan dengan terapi multi obat selama 6-12 bulan dan perawatan dini menghindari kecacatan.Obat-obatan seperti steroid dan antibiotic dipercaya telah dapat menurunkan gejala kusta yang tentu saja harus diiringi dengan perawatan dokter terkait.

Sementara itu penyakit flu Spanyol memiliki dampak terparah pada awal maret 1918, untuk sejarah lengkapnya mari kita simak ulasan dibawah ini.

Sejarah Wabah Flu Spanyol

Pandemi ini pertama kali tercatat dalam sejarah terjadi pada tahun 430 SM. Ketika perang Peloponnesia antara dua kota utama Yunani kuno, Athena dan Sparta.Saat itu penduduk Athena harus menghadapi serangan maut dikarenakan kemunculan wabah penyakit yang selama empat tahun kemudian menyebabkan kematian sepertiga warga dan militernya.

Seorang ahli sejarah Yunani, Thucydides menerangkan gejala-gejala penyakit misterius itu bisa menyebabkan warga yang sehat secara tiba-tiba diserang penyakit.Gejalanya dimulai dengan rasa panas seperti terbakar di kepala. Kemudian terjadi radang sampai merah membara di mata dan organ bagian dalam seperti tenggorokan atau lidah.

Radang itu sampai berdarah dan mengeluarkan bau busuk yang tidak alami. Tetapi itu baru permulaan saja, pasien kemudian menderita bersin dan batuk, diikuti dengan diare, muntah-muntah dan sekujur tubuh kejang.Kulit penderita akan menjadi pucat dan penuhi benjolan serta bisul. Tenggorokan terasa seperti terbakar dan penderita terus menerus merasa haus. Kebanyakan warga Athena yang terserang penyakit ini meninggal dunia pada hari ketujuh atau kedelapan.

Ketika penyakit sampai ke bagian pencernaan akan ditandai dengan luka lambung dan diare yang parah ditambah dengan daya tahan tubuh yang rentan, dan berakhir dengan kematian.Hanya sedikit orang yang selamat, tetapi sering kali mereka pun kehilangan jari tangan, jari kaki, alat vital atau pengelihatan mereka. Itulah gambaran tentang pandemi pertama di dunia yang tercatat dalam sejarah.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Influenza A subtipe H1N1 memiliki tingkat kematian tinggi dan menyerang orang dengan usia 20 sampai 40 tahun bukan kelompok lansia.Wabah Penyakit ini menular dengan sangat cepat dengan membunuh 25 juta orang dalam waktu enam bulan. Seperlima warga dunia terinfeksi. Sampai hari ini, asal jenis flu manusia itu belum pernah ditemukan.

Tetapi penelitian baru yang dilakukan oleh Institut Penyakit Menular pada Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengisyaratkan bahwa kemungkinan besar penyakit influenza ini berasal dari burung.Influenza kemudian menghilang begitu saja setelah menewaskan sekitar 40 juta orang. Jumlah ini lebih besar dari korban jiwa dalam Perang Dunia Pertama.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 44388
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini