Khutbah Idul Adha yang Menggetarkan Jiwa Terbaik, Hari Rayanya Jatuh Pada Tanggal 9 Juli 2022

×

Khutbah Idul Adha yang Menggetarkan Jiwa Terbaik, Hari Rayanya Jatuh Pada Tanggal 9 Juli 2022

Bagikan berita
Contoh Khotbah Jumat Ramadhan 29 April 2022 'Nasihat Setelah Ramadhan Berlalu'   [Asad Hashim/Al Jazeera]
Contoh Khotbah Jumat Ramadhan 29 April 2022 'Nasihat Setelah Ramadhan Berlalu' [Asad Hashim/Al Jazeera]
KLIKKORAN.COM - Artikel ini membahas rangkuman khutbah hari raya Idul Adha terbaik yang menggetarkan jiwa. Baca artikel ini sampai selesai hingga laman kedua, agar kamu dapat mempersiapkannya pada tanggal 9 Juli 2022. Perayaan Idul Adha dimulai dengan pelaksanaan puasa Arafah, 1 hari sebelumnya yaitu 9 Dzulhijah berpahala sunnah. Selanjutnya pada 10 Dzulhijah dari pagi hari sampai setelah sholat Idul Adha, umat islam di sunnahkan juga berpuasa. Sementara jelang sholat Idul Adha dilaksanakan, khotbah agama juga dikumandangkan sebagai bagian dari 2 rakaat sholatnya. Berikut contoh dan rekomendasi khutbah Idul Adha yang menggetarkan jiwa terbaik yang bisa jadi referensimu.

Khutbah Idul Adha yang Menggetarkan Jiwa Terbaik

Postingan terkait diperoleh dari website resmi Nadhatul Ulama (NU) yang berjudul, Bersyukur dengan Berkurban. Sebelum memulai khutbah, penceramah biasanya mengucapkan beberapa kata pengantar berbahasa arab di bawah ini.

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَاتَ وَ أَحْيَى. اَلْحَمْدُ للهِ الًّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَ نَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ لَنَا عِيْدَ الْفِطْرِ وَ اْلأَضْحَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَ مَنْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا. وَ صَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَ الْوَفَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَنْ اِتَّبَعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْجَزَا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ  إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Maasyiral Muslimin Hafidzakumullah.. Memupuk rasa iman dan taqwa kepada Allah SWT merupakan kewajiban umat Islam, dengan beberapa cara berikut ini. - Menguatkan dan meningkatkan taqwa - Berjuang sekuat tenaga untuk mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi larangannya - Bersyukur dengan Berkurban Abad 21 ini, banyak orang yang mengira bahwa rezeki dapat di hitung dengan ilmu matematika seperti 1 1 = 2 Namun kenyataannya, kehidupan bisa mengakulasikan angka 1 1 menjadi 11 atau bahkan bernilai 0 sekalipun. Manusia jaman sekarang lebih mementingkan kuantitas, dari pada kualitas harta itu sendiri dan apalagi keberkahannya. Padahal, setiap manusia sudah diberlakukan rezeki masing-masing dan tidak akan tertukar dengan makhluk lainnya. Sebagaimana firman Allah SWT yang telah membagi-bagi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki, di bawah ini.

إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 37). Maasyiral Muslimin Hafidzakumullah.. Jangan sampai ada pikiran bahwa memberi harta kita pada orang lain (bersedekah) akan membuatnya berkurang. Namun sebaliknya, bersedekah pada yang membutuhkan dapat memberimu berkah tak terhingga dan semakin dekat dengan Allah SWT. Berikut beberapa poin yang harus kamu ketahui bahwa membagi rezeki adalah hal baik, terlebih saat momen Idul Adha. - Segala hal terkait dengan rezeki yang sudah didapatkan haruslah disyukuri - Tidak perlu menghitung-hitung jumlah harta yang dimiliki. - Rezeki adalah washilah (lantaran) saja untuk kita bisa beribadah dengan istiqamah kepada Allah - Tugas utama kita hidup di dunia ini adalah beribadah menyembah Allah SWT Wujud syukur dan pendekatan diri kepada Allah SWT, melalui berbagi rezeki dapat diwujudkan dalam ibadah kurban. Berkurban bisa benar-benar sangat besar manfaatnya bagi yang menerima, menjadi solusi meringankan kebutuhan hidup. Ibadah ini memiliki dua dimensi hikmah, seperti Rasulullah bersabda melalui hadits yang diriwayatkan dari Aisyah R.A.,

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

“Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (HR. Imam at-Tirmidzi) 1. Dimensi vertikal dalam bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT untuk mendapatkan keridhaan-Nya Ini juga bisa diketahui dari kata kurban itu sendiri berdasarkan etimologi yang berasal dari bahasa Arab qaruba – yaqrubu – qurban wa qurbanan wa qirbanan, yang artinya dekat. 2. Dimensi horizontal atau sosial di mana dengan kurban akan mampu menggembirakan orang-orang yang membutuhkan pada Hari Raya Idul Adha. (Sumber: https://nu.or.id) Demikian rangkuman Khutbah Idul Adha yang Menggetarkan Jiwa Terbaik, Hari Rayanya Jatuh Pada Tanggal 9 Juli 2022. https://www.klikkoran.com/amalan-sunah-sebelum-dan-sesudah-sholat-hari-raya-idul-adha-1443-h-2022-m/ (KK)

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 87128
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini