KLIKKKORAN.COM – Berikut dalam artikel ini akan mengulas kronologi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 130 orang.
Kerusuhan terjadi diawali dengan para suporter tuan rumah yang tak terima tim kesayangannya kalah.
Usai laga para suporter mengamuk dan beberapa diantaranya mencoba memasuki lapangan, namun dengan sigapnya para petugas pengamanan langsung mengamankannya.
Tak kunjung redam, petugas pengamanan menembakkan gas air mata ke tribun suporter guna sebagai solusi ricuhnya pendukung tersebut.
Untuk lebih lengapnya, simak artikel Klikkoran.com ini hingga selesai.
Kronologi Kerusuhan Arema vs Persebaya
Para pendukung Arema FC tak terima tim kesayangannya kalah 2-3, usai laga para suporter tersebut pun mengamuk.
Menurut pantauan Klikkoran.com pada video yang beredar, pendukung Arema merasa kecewa dengan hasil yang diraih oleh tim kesayangannnya dan diantaranya ada yang turun ke lapangan untuk mencari pemain dan oficial tim.
Tindakan yang dilakukan tersebut langsung diamankan oleh petugas pengamanan kemudian melakukan ipaya pencegahan.
Meskipun sudah diupayakan menenangkan para suporter, namun semakin lama justru suporter tersebut semakin membabi buta, ia bahkan melemparkan beberapa benda ke lapangan.
Guna meredakan kemarahan suporter polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter.
Dari tembakan air mata itu suporter yang mencoba menghindar kian tidak terkendali, sehingga harus mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri.
Banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat asap gas air mata.
Cuitan netizen juga menyebutkan orangtua kehilangan balita lantaran situasi panik yang tidak terkendali akibat tembakan gas air mata polisi.
Baca juga: Film Sayap Sayap Patah Adaptasi Kerusuhan Densus 88, Kaitan dengan Novel karya Kahlil Gibran
Kerusuhan yang terjadi di lapangan Kanjuruhan mengakibatkan dua kendaraan polisi dirusak, salah satunya dibakar. Penonton juga dilaporkan membakar fasilitas lain di stadion.