Lebih Terlindungi Lewat Layanan Identitas Digital - Solusi Untuk Amankan Data Dari Fintech Ilegal

×

Lebih Terlindungi Lewat Layanan Identitas Digital - Solusi Untuk Amankan Data Dari Fintech Ilegal

Bagikan berita
Lebih Terlindungi Lewat Layanan Identitas Digital - Solusi Untuk Amankan Data Dari Fintech Ilegal
Lebih Terlindungi Lewat Layanan Identitas Digital - Solusi Untuk Amankan Data Dari Fintech Ilegal

KLIKKORAN.COM - Pada artikel ini kita akan membahas mengenai Lebih Terlindungi Lewat Layanan Identitas Digital - Solusi Untuk Amankan Data Dari Fintech IlegalSalah satu bentuk manifestasi atas kepercayaan dan keamanan tersebut terwujud dalam identitas digital yang terverifikasi sebagai instrumen untuk membuktikan eksistensi seseorang di ranah digital.

Penggunaan layanan identitas digital yang aman seperti tanda tangan elektronik (TTE) yang tersertifikasi diyakini sebagai solusi yang dapat meminimalisasi peluang penyalahgunaan data pribadi oleh fintech ilegal.Dalam jangka panjang, identitas digital yang aman dapat meningkatkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap fintech dan optimisme terhadap ekonomi digital nasional.

Menjawab peran aktif industri tersebut, PT Indonesia Digital Identity (VIDA) berkolaborasi dengan Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) mengadakan pelatihan media (media clinic) berisikan edukasi dan sosialisasi terkait pemahaman akan identitas digital, perlindungan data pribadi, dan keamanan siber.Ketua dan Pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja, mengatakan, praktek penyalahgunaan data pribadi konsumen oleh fintech ilegal menjadi sumber berbagai masalah identity fraud, mulai dari kerugian materiil hingga berkurangnya rasa percaya masyarakat terhadap layanan keuangan digital yang legal.

“Disinilah layanan identitas digital yang aman memainkan peran kunci untuk mengembalikan dan bahkan memperkuat kepercayaan masyarakat,” katanya, Jumat (5/11/2021).Ardi menambahkan bahwa para fintech dapat memanfaatkan layanan TTE tersertifikasi, proses e-KYC (Know Your Customer) atau verifikasi data terhadap penggunanya menggunakan sistem verifikasi biometrik berdasarkan data kependudukan dan deteksi kehidupan (liveness detection).

Hal ini dapat diperkuat dengan penerbitan sertifikat elektronik sebagai bukti dari identitas digital terverifikasi yang sah dan dapat digunakan untuk melakukan tanda tangan elektronikSementara itu, Sati Rasuanto, CEO dan Co-founder VIDA, Deputy Secretary General IV & Head of The Personal Data Protection Task Force at the Indonesian Fintech Association (AFTECH) mengungkapkan, dengan kemampuan memverifikasi data pengguna fintech, melakukan autentikasi dan tanda tangan secara digital.

Penyelenggara Sertifikasi Elektronik atau PSrE seperti VIDA memiliki peran strategis sebagai trusted layer yang tidak hanya memberi rasa terlindungi saat bertransaksi secara digital, namun juga membantu pengguna berperilaku secara aman di dunia digital.“Rasa aman ini menjadi krusial dalam membangun ekosistem ekonomi digital di mana setiap pemainnya memiliki rasa saling percaya. Apalagi mengingat bahwa aktivitas dalam fintech bersifat nirbatas dan tanpa tatap muka secara fisik,” katanya.

Sati menambahkan, di samping kepatuhan pada regulasi, prinsip digital trust dalam melindungi privasi dan keamanan data pengguna ini harus menjadi kesadaran bersama.Hal ini mengingat perlindungan data kini telah menjadi concern dari masyarakat pengguna platform digital, termasuk fintech.

Untuk itu, edukasi tentang identitas digital yang aman perlu terus digalakkan baik oleh semua pihak, agar resiko-resiko yang terjadi seperti identity fraud dapat dimitigasi.Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pelaku fintech, Dickie Widjaja, Chief Information Officer (CIO) Investree dan Deputy Secretary General Asosiasi FinTech Indonesia, mengatakan bahwa perilaku tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh fintech ilegal berdampak pada menurunnya rasa percaya masyarakat terhadap fintech.

Padahal, fintech membawa potensi yang sangat besar baik bagi penggunanya maupun untuk pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.“Di sinilah pentingnya layanan identitas digital berperan kuat dalam membangun rasa percaya masyarakat. Keamanan digital merupakan investasi jangka panjang karena mampu memberikan akuntabilitas dan kredibilitas kepada fintech, dan dalam skala yang lebih besar ikut meningkatkan keyakinan, rasa percaya, serta optimisme masyarakat terhadap layanan keuangan digital,” jelasnya.

Laporan McKinsey Global Institute pada tahun 2019 sudah pernah memperkirakan bahwa identitas digital dapat menghidupkan 50-70 persen potensi ekonomi di negara-negara berkembang, dengan kondisi tingkat adaptasi mencapai sekitar 70 persen.Bahkan, pemanfaatan identitas digital juga diperkirakan dapat menciptakan nilai ekonomi setara dengan 3-13 persen PDB di tahun 2030.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 31377
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini