KLIKKORAN.COM - Sakral menggambarkan sesuatu yang didedikasikan atau dikhususkan untuk pelayanan atau pemujaan yanag dianggap layak mendapat penghormatan atau pengabdian secara spiritual.Sosiolog Prancis mile Durkheim menganggap dikotomi antara yang sakral dan yang profan sebagai ciri utama agama
"agama adalah sistem terpadu dari kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal- hal yang sakral , artinya, hal-hal yang dipisahkan dan dilarang."Dalam teori Durkheim, yang sakral mewakili kepentingan kelompok, terutama persatuan, yang diwujudkan dalam simbol kelompok yang sakral, atau menggunakan kerja tim untuk membantu keluar dari masalah.
Meskipun ada kesamaan antara istilah sakral dan suci , yang terkadang juga digunakan secara bergantian, namun ada perbedaan yang tidak tampak diantara kedua kata tersebut.Dalam kajian ini, Zakiah Daradjat menyatakan bahwa definisi sakral lebih bisa dirasakan bagi seorang yang meyakininya, daripada harus melukiskannya.
Anggapan mengenai benda-benda yang suci ini bermuara pada sikap yang akan menimbulkan sebuah kekaguman luar biasa dan juga ketakutan.Perbedaan di kalangan masyarakat mengenai suatu yang sakral sudah menjadi hal yang lumrah dan dapat disikapi dengan bijak oleh masing-masing pemeluk kepercayaan tertentu.
Misal, lembu yang disakralkan oleh Hindu, Hajar Aswad oleh Islam, tanda salib di atas altar oleh Kristen, dan sebagainya (Darajat, 1983: 68)Kesimpulannya, Sakral dan Suci merupakan dua komponen yang erat hubungannya antar satu dengan yang lain.
Sakral dimaknai sebagai suatu objek yang dianggap suci oleh sebagian orang, namun dilain sisi juga dianggap profan (biasa saja) bagi sebagian orang.Sakral hadir dalam bentuk yang bermacam-macam, bisa dari wujud suatu benda, tempat, ritual/ upacara bahkan kebudayaan yang sudah menjadi kebiasaan dan norma di suatu tempat atau suatu kelompok tertentu.Islam
Di antara nama- nama Tuhan dalam Quran adalah Al-Quddus ( القدوس ): ditemukan dalam Q59:23 dan 62:1 , terjemahan bahasa Indonesia terdekat adalah berarti 'suci'.(Ini berbagi akar Semit triliteral yang sama , QD-Š , sebagai kodesh Ibrani .)Penggunaan lain dari akar yang sama ditemukan dalam nama Arab untuk Yerusalem: al-Quds , 'Yang Kudus'.
Kata arām ( ام ), sering diterjemahkan sebagai 'terlarang' atau 'terlarang', lebih baik dipahami sebagai 'suci' atau 'tempat suci' dalam konteks tempat-tempat yang dianggap suci dalam Islam.Sebagai contoh:
Masjid al-Haram , atau 'Masjid Suci di Mekah ', yang merupakan kawasan langsung Ka'bah ; al-Haramain , atau '(dua) Tempat Suci', referensi ke kota suci kembar Mekah dan Madinah ; dan Haram ash-Sharif , atau 'Noble Sanctuary', kawasan Kubah Batu dan Masjid al-Aqsa di Yerusalem .(kk)
Editor : Saridal MaijarSumber : 98842
