Mencapai Nikmat, Ketenangan dan Damainya Hati Bersama-Nya

×

Mencapai Nikmat, Ketenangan dan Damainya Hati Bersama-Nya

Bagikan berita
Ir. Wafdinus Pendaki Jalan menuju Illah
Ir. Wafdinus Pendaki Jalan menuju Illah

HIKMAH - Orang yang yang sudah dikatakan berakhlak dengan akhlak Allah adalah orang orang yang sudah melaksanakan firman Allah melalui lisannya Nabi Nabi dan Rasul Nya Allah. Boleh dikatakan orang itu takkan pernah berhenti bertaqarrub kepada Allah yang pada akhirnya Allah akan mencintainya, kalau sudah sampai begini maka dalam kehidupannya Allah yang akan menjadi mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar dan menjadikan kaki untuk melangkah dan seterusnya

Maka oleh sebab itu kondisi ini memberikan kita gambaran bahwa orang ini sudah mencapai kedekatan sebegitu rupa dengan Allah, sehinga lintasan-lintasan pikiran serta bisikan yang muncul dalam hati sanubarinya sudah sejalan dengan apa yang dikehendaki dan diridhoi Allah.

Baca juga : Jumat Berkah yang Mulia, Berikut Keutamaan dan Keistimaan Hari Jumat Sesuai Sabda Nabi

Dengan demikian boleh dikatakan seluruh panca indranya sudah suci, yang tidak tergerak sedikitpun dalam beraktivitas yang menimbulkan kerugian kepada orang lain dan tidak menimbulkan kebencian dan kemarahan dari Allah ,maka inilah ciri ciri orang yang sudah melebur didalam Allah "Fillah" dimana kwalitas hatinya sudah begitu suci, dan pusat egonya sudah melebur dalam Allah dan ahklaknya sudah merupakan bayangan dari akhlak Allah.

Akibatnya sudah dapat dipastikan bahwa "Nikmat dan ketenangan serta damainya hati" akan diperolehnya dengan kondisi hati sudah seperti itu, akan mengakibatkan , tidak akan ada lagi kesempatan untuk munculnya perasaan perasaan negatif seperti : sedih kecewa, putus asa, stres, benci, marah, dendam dan sebagainya yang bersifat negatif, karena sifat negatif itu biasanya akan muncul apabila suasana hati dalam kondisi yang belum sepenuhnya seirama dengan kehendak dari pada Allah.

Baca juga : Doa Hari Jumat oleh Rasulullah Muhammad SAW, Mengandung Makna Baik Dunia Akhirat. Yuk Dibaca Disini!

Dan sebaliknya dengan kondisi hati sudah jernih atau suci maka maka sifat sifat negatif itu tidak akan muncul lagi atau dengan kata lain peluangnya dari sifat negatif yang akan muncul adalah sangat kecil , sebagai akibat dari kwalitas hati yang sudah merupakan Baitullah.

Dan kalau kita renungkan pada figur figur sufi terdahulu sebagai contoh adalah, Rabi'ah al Adawiyah yang mana hatinya hanya dipenuhi oleh rasa cinta hanya kepada Allah semata.

Dalam rangka mencintai atau untuk bisa lebih dekat mengenal allah banyak, jalannya sebanyak helaan nafas yang kita hirup setiap harinya. Inilah yang dikatakan oleh para sufi sufi terdahulu, sebagai contoh saat kita baru lahir kedunia saja sudah diperkenalkan Allah kepada kita yaitu lewat di Adzankan kita untuk laki dan Qomat untuk perempuan yang baru saja lahir kedunia ini. Tradisi seperti ini tidak lain tujuanya untuk memperkenalkan Allah kepada kita, dan lama kelamaan tentu saja kita akan semakain dewasa, tentu saja saat itu kita sudah mulai mempergunakan akal untuk bisa mengenal Allah dengan mengkaji ayat ayat-Nya yang tertulis dalam Alqur'an dan melalui alam semesta yang diciptakan buat makhluk-Nya sebagai penghuni alam ini.

Baca juga : Asmaul Husna dan Terjemahannya

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 5966
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini