KLIKKORAN.COM – Kasus pelajar yang tendang nenek di Tapanuli Selatan hingga terpental dan menangis pun, terungkap dan motif pelakunya melakukan hal tersebut lantaran iseng.
Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni kemudian mengonfirmasi motif pelajar tersebut di instagram @official.polrestapsel.
“Jadi untuk sementara ini, (alasan menganiaya) tidak sengaja atau iseng-iseng. Para pelajar ini (mengaku) tidak ada niat untuk melukai dan lain sebagainya,” ujar Imam Zamroni pada 20 November 2022.
“(Setelahnya) di-upload di grup Whats App mereka (para pelajar),” jelasnya.
Sebelumnya, perintah penangkapan terkait pelaku sudah dilakukan oleh Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Paulus Robert Gorby Pembina, SIK, dan jajarannya.
Pihaknya, juga melakukan penyelidikan terkait video penganiayaan yang akhirnya viral di berbagai media sosial (Medsos) tersebut.
Update Kasus Pelajar Tendang Nenek
1. Orangtua Minta Maaf
Salah seorang perwakilan dari orang tua pelajar itu kemudian meminta maaf setelah kasus diusut kepolisian Tapsel, sejak 20 November 2022.
Pernyataan Maraindo Harahap dengan mata berkaca-kaca itu pun, dipublikasikan oleh Instagram @official.polrestapsel pada 21 November 2022.
“Minta maaf yang sebesar-besarnya terhadap korban dan semua pihak yang melihat video anak kami,” ujar Maraindo Harahap salah satu orang tua pelaku.
“Kemudian terima kasih Kapolres Tapsel dan mudah-mudahan, inilah yang pertama dan terakhir berurusan dengan tindakan kekerasan,” jelasnya.
2. Kondisi Nenek yang Ditendang Pelajar
Berdasarkan informasi yang beredar, nenek tersebut merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODJG) dan sudah 4 bulan berada di desa terkait.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP, Imam Zamroni kemudian mencari tahu keberadaan nenek untuk diminta keterangan hingga diberi penanganan media.
“Korban tadi dinihari sudah kami temukan keberadaan nya, kami amankan di Polres. Kami laksanakan pemeriksaan medis secara fisik, di rumah sakit Padang Sidempuan,” ujar Imam Zamroni.