Pekan Sagu Nusantara 2020, Yudas Sabaggalet: Sagu Makanan Pokok Warga Mentawai Turun Temurun.

×

Pekan Sagu Nusantara 2020, Yudas Sabaggalet: Sagu Makanan Pokok Warga Mentawai Turun Temurun.

Bagikan berita
Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet di dampingi Wabup Kortanius Sabelekake, Kadis Bappeda Naslindo Sirait, Kadis Pertanian Hati Sama Hura bersama unsur Forkopimda dalam acara Pekan Sagu Nusantara 2020, Senin (20/10/2020)
Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet di dampingi Wabup Kortanius Sabelekake, Kadis Bappeda Naslindo Sirait, Kadis Pertanian Hati Sama Hura bersama unsur Forkopimda dalam acara Pekan Sagu Nusantara 2020, Senin (20/10/2020)

MENTAWAI - Pohon sagu atau sago palm (Metroxylon sagu), ternyata tak hanya hidup dan berkembang di Pulau Papua, baik Provinsi Papua maupun Papua Barat. Pohon tersebut ternyata juga ada di Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Riau, termasuk di Kepulauan Mentawai.

Baca juga : Sijago Merah Mengamuk di Simpang Haru, 1 Orang Alami Luka Bakar

Pohon Sagu sendiri akan diolah menjadi tepung, di peroleh dari pemrosesan pohon sagu yang di olah dengan cara modern ataupun secara tradisional, di Kabupaten Kepulauan Mentawai Siberut misalnya, warga pedalaman masih menggunakan pengolahan sagu secara tradisional.

Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit di peroleh sering diganti dengan tepung tapioka, sehingga namanya sering kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.

Di Kepulauan Mentawai, Sagu sudah mulai diperjual belikan dalam bentuk lempeng persegi, atau per Kg dengan bervariasi setiap wilayah.

Selaian makanan pokok bagi masyarakat di Maluku dan Papua yang tinggal di pesisir, Sagu juga menjadi makanan pokok bagi masyarakat Mentawai dari dulu hingga saat ini.

Sagu di masak menjadi semacam bubur, atau dalam olahan lainnya seperti di masak dalam bambu, Periuk ataupun di bakar dengan balutan dedaunan, sebagian wilayah cata memasaknya berbedah bedah susuai daerah masing masing.

Sagu juga menjadi sumber karbohidrat, dan memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia).

Sagu juga dapat dijadikan komoditas ekspor selain untuk komsumsi. Masyarakat dapat menghasilkan berbagai macam kuliner yang berasal dari sagu.

Dari informasi yang beredar, ternyata, beras bukanlah makanan asli Indonesia. Menurut Peneliti Sagu Indonesia, Prof. Nadirman Haska, sagu ternyata telah ada dan menjadi makanan pokok penduduk nusantara, jauh sebelum beras masuk ke Indonesia saat dibawa oleh orang India, beberapa abad silam.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 993
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini