Pembunuhan Guru Di Prancis, Presiden Prancis Sebut Warganya Diserang Dengan Eksentrik

×

Pembunuhan Guru Di Prancis, Presiden Prancis Sebut Warganya Diserang Dengan Eksentrik

Bagikan berita
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (istimewa)
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (istimewa)

INTERNASIONAL — Pembunuhan guru di Prancis yang terjadi pada Jumat kemarin, memiliki ciri khas yang mirip dengan ‘serangan teroris Islam’.

Demikianlah yang disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ia menyatakan, pembunuhan seorang guru karena mempertontonkan kartun Nabi Muhammad merupakan serangan tradisional.

Baca juga : Jalani Hidup Normal, 9 Artis Korea ini Tinggalkan Dunia Selebriti.

"Seorang warga negara yang juga merupakan guru telah dibunuh hari ini karena dia mengajarkan kebebasan berekspresi," ungkap Macron di dekat sekolah guru itu meninggal, tepatnya barat laut Paris, dikutip dari laman Al-Arabiya, Sabtu (17/10/2020).

Ia menyebut jika warganya itu diserang dengan eksentrik. Bahkan, dirinya menyalahkan teroris Islam atas perbuatan itu.

"Rekan kami diserang secara mencolok, menjadi korban serangan teroris Islam," tambahnya.

Dirinya menegaskan, dengan adanya kejadian itu, seluruh sudut wilayah Prancis ia sebut akan berdiri mendukung para guru. Dengan hal itu, terorisme kata dia, tidak akan memecah Prancis.

Diketahui bahwa tersangka ditembak mati oleh pihak kepolisian. Kejadian itu, terpaksa diambil polisi karena tersangka yang berusia 18 tahun itu terbukti telah memenggal kepala gurunya. (rep)

Baca juga : Data 17 Oktober, Tiga Daerah di Sumbar Ini Masuk Zona Merah

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 810
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini