KLIKKORAN.COM - Leicester City tunda menjamu Everton dalam lanjutan Liga Inggris 2021/2022 pada pekan ke-20 di Goodison Park, Rabu (12/1/2022).Pertandingan tersebut ditunda dikarenakan Leicester City kekurangan pemain. Bukan kali pertama pertandingan tersebut harus ditunda, melainkan dua kali The Foxes (julukan Leicester City) mengajukan surat permohonan ke Liga Inggris agar pertandingan tersebut ditunda.
Dikutip dari laman resmi Evertonfc, Dewan Liga Premier hari ini telah mengabulkan permintaan Leicester City untuk menunda pertandingan Liga Premier dengan Everton, yang dijadwalkan berlangsung di Goodison Park Selasa, (11/1/2022)."The Foxes mengajukan aplikasi karena klub tidak memiliki jumlah pemain yang dibutuhkan untuk pertandingan (13 pemain outfield dan satu penjaga gawang), karena kasus Covid-19, cedera, dan pemain yang bertugas internasional di Piala Afrika," tulisnya.
"Ini adalah kedua kalinya pertandingan ditunda setelah tanggal pertandingan asli Minggu 19 Desember dipindahkan karena kasus Covid di skuat Leicester."Sebuah pernyataan Liga Premier berbunyi.
"Dewan dapat membuat keputusannya sebelum pertandingan untuk memberikan kejelasan kepada klub yang terkena dampak dan penggemar mereka. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dan gangguan yang ditimbulkan kepada pendukung yang berencana menghadiri dan menonton pertandingan, dan kami sadar bahwa penundaan akan mengecewakan penggemar," tulis laman resmi Everton.“Liga bertujuan untuk memberikan kejelasan sebanyak mungkin, tetapi sayangnya penundaan terkadang harus dilakukan dalam waktu singkat, karena keselamatan adalah prioritas kami. Jika memungkinkan, Liga akan berusaha untuk terus memperbarui pendukung jika pertandingan menjadi berisiko pada hari pertandingan.""Dewan menilai aplikasi untuk menunda pertandingan berdasarkan kasus per kasus, berdasarkan aturan yang ada dan panduan penundaan Covid-19 yang disesuaikan, diterapkan dengan mempertimbangkan varian Omicron baru. Dewan akan menilai sejumlah faktor, termasuk kemampuan klub untuk menurunkan tim; status, tingkat keparahan, dan potensi dampak wabah Covid-19 di klub; dan kemampuan para pemain untuk mempersiapkan dan memainkan pertandingan dengan aman. Dewan juga harus mempertimbangkan risiko yang lebih luas terhadap oposisi dan orang lain yang mungkin berhubungan dengan perwakilan klub." tutupnya. (KK)
Editor : Saridal MaijarSumber : 41182
