Poligami Adalah Sebuah Bisnis dan Mata Pencarian: Menurut Hafidin, Pendiri Pondok Pesantren Beristri 4

KLIKKORAN.COM – Video YouTube yang dipublikasikan oleh Jurnalis Narasi ini, mengangkat tema ‘Menguak Sisi Poligami Berbayar’.KH Hafidin, pendiri pondok pesantren wilayah Banten sekaligus pengajar dan praktisi poligami beristri 4 ternyata dapat banyak keuntungan.

"Supaya saya bisa makan, saya harus ambil upahnya (orang yang ikut seminar). Ngajarin al-quran aja dapat upah apalagi ngajarin hidup bener (poligami)," kata Ayah 25 anak tersebut.Hafidin sendiri sudah menikah sebanyak 6 kali, istri pertamanya diceraikan karena sudah monopouse dan istri keduanya adalah janda.

"Saya kan mau punya anak lagi," ujar Hafidin saat diwawancarai wartawan Narasi."Istri kedua saya nolongin janda, tapi yah begitu dia gamau diatur," jelasnya.

Setelah bercerai dengan dua istri sebelumnya, Hafidin pun menikah lagi dengan seorang perempuan yang dipaksa menikah oleh keluarganya.Begitu pula dengan istri selanjutnya yang percaya pada keluarga mereka yang menjodohkan, tapi berbeda dengan alasan istri terakhirnya.

Seorang santri di pesantren Hafidin tersebut dinikahi ketika berusia 16 tahun dan berjanji akan dibiayai kuliahnya nanti setelah menikah.Namun, hingga kini umur sang istri muda sudah 19 tahun pun belum juga dapat berkuliah dengan alasan pemasukan seminar (poligami) menurun saat pandemi.

"Klien saya itu rata-rata bilang, saya pernah berdoa sebulan yang lalu tapi kemudian ketemu flyer poligami pak kiyai. Saat ini sudah ada 25 klien," jelasnya.Ia mengungkapkan bahwa awalnya tidak berniat untuk jadi mentor poligami, tapi menurutnya realitas masyarakat banyak yang membutuhkan.

Menurut Hafidin, banyaknya orang yang ingin berpoligami adalah karena nafsu tapi ingin berzina takut dalam islam dan berakhir dengan mencari saya.Berdasarkan hal itu juga, Hafidin memang mapan secara finansial dan mampu memberi istri-istrinya masing-masing 1 rumah.