SIJUNJUNG -- Seorang guru inisial St. S ( 53 th) warga Jorong Subarang Sukam nagari Muaro kecamatan Sijunjung kabupaten Sijunjung, akhiri hidupnya dengan gantung diri, di gubuknya Jorong Salosah Muaro hari Selasa (30/3/2021) kemarin sore.
Baca juga: Amukan Sijago Merah Hanguskan 1 Unit Rumah di Tanah Datar
Pada sore menjelang magrib tersebut, Mardison wali nagari Silokek, sekitar pukul 18.30 wib, dari Muaro hendak pulang ke Silokek, di tengah jalan terdengar suara tangisan perempuan dewasa. Tanpa pikir panjang, Mardison langsung menuju gubuk tempat suara tangisan tersebut.
Ternyata yang menangis itu Rismawati alias Wati, ( 40 th) isteri dari St. Syahril, yang meratapi mayat suaminya yang masih tergantung di dalam gubuknya dengan seutas tali. Melihat kejadian itu, Mardison langsung melapor ke Polres Sijunjung.
Mendapat laporan, Beberapa anggota Polres turun ke tempat kejadian peristiwa ( TKP) dan langsung melakukan penyidikan, pada malam itu juga, sekaligus membawa korban ke Puskesmas Muaro Gambok, untuk diotopsi.
Baca juga: Siang Ini Nasib 2 Kubu Demokrat Ditentukan, Pengamat : Semua Tergantung Pemerintah
Berdasarkan hasil otopsi dan keterangan dari tim medis Puskesmas Muaro Gambok, kata kapolres Sijunjung AKBP. Andry Kurniawan SIK. MHum melalui kasubag humasnya AKP. Nasrul, kepada awak media Rabu ( 31/3/2021) menambahkan, korban St. Syahril, meniggal dunia murni gantung diri, tidak ditemukan luka dan penyebab yang lain, selain dari goresan tali pada lehernya.
Apa motif dari peristiwa itu, masih didalami oleh pihak Polres Sijunjung. Namun, dugaan sementara, korban kemungkinan steres memikirkan kehidupan keluarganya, atau selama ini barang kali ada penyakit lain yang dideritanya.( RS)
Sumber : 12536
