KLIKKORAN.COM - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) mengungkap suatu pernyataan.Dalam keterangannya, Muhammad Lutfi mengungkap penyebab kelangkaan minyak goreng karena di selundupkan.
Mentri Perdagangan (Mendag) tersebut, menyadari bahwa stok yang di sediakan berbeda dengan fakta di lapangan.Minyak goreng murah harga 14.000 itu pada saat di distribusikan, memiliki stok berlimpah dari aturan penerapan.
Kebijakan penerapan tersebut bernama DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation).Karena ketersediaan cukup, maka tidak seharusnya masyarakat mengantri panjang hanya untuk mendapatkannya.
"Stok 415 juta liter dalam 20 hari dari total 390 juta liter untuk seluruh Indonesia," ujar Mendag dalam keterangannya.
Meski baru sebatas dugaan, Mendag menyebut bahwa minyak goreng untuk Indonesia di jual ke luar negeri.Pihaknya mengungkapkan segera mengusut tuntas kasus ini ke jalur hukum, apakah benar ada oknum yang melakukannya.
"Entah harga tidak sesuai dengan pemerintah atau ada penyelundupan," kata Muhammad Lutfi dikutip Okezone."Akan saya tindak menurut hukum dan kita lagi mencoba karena harga jual Internasional memang tinggi," jelasnya.Terkait alasan penyelundupan berdasarkan keterangan di atas, adalah harga jual nasional rendah dari Internasional.Tentunya pihak distribusi ingin mendapatkan keuntungan berlebih, dengan kemungkinan minyak goreng luar negeri juga terbatas.
Tanggapan netizen
Menurut akun twitter @flywithasoka yang berdomisili wilayah Riau, ternyata daerahnya tidak alami kelangkaan." Soalnya di tempatku (Riau) gampang banget dan banyak juga dijual dimana-mana," cuit direct name Asoka itu."minimarket deket rumah saya di jakarta keliling sampe 10 minimarket, minyak pada kosong," timpal @AriefHuszein
"Kalaupun ada, stok hanya sedikit dan maksimal boleh beli 2 liter saja untuk satu orang," jelasnya dalam komentar."Azab bagi penimbun minyak goreng, di neraka bakal digoreng hingga garing kecokelatan lalu tiriskan," kata @alpukatkocoknim
Editor : Saridal MaijarSumber : 55315
