KLIKKORAN.COM - Tjetje Hidayat Padmadinata tokoh Sunda sekaligus politikus kota Bandung meninggal dunia pada usia 89 tahun, Rabu (9/11/2022).Tjetje juga diketahui adalah sesepuh budayawan Sunda disemayamkan di TPU Gumuruh, Kamis (10/11/2022) pada pukul 09:00 WIB.
Proses pemakamanpun turut dihadiri oleh keluarga, anggota dan pengurus Angkatan Muda Siliwangi (AMS) dan tokoh-tokoh politik di Kota Bandung.Kepergian Tjetje Hidayat Padmadinata menghadap Tuhan Yang Maha Esa membuat beberapa tokoh di kota Bandung merasa kehilangan.
Salah satunya Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Ia mengaku sangat kehilangan dan berduka atas meninggalnya Kang Tjetje sapaan akrabnya."Atas nama Pemerintah Kota Bandung dan pribadi, saya turut berduka. Semoga semua amal ibadahnya diterima Allah SWT," kata Yana.
Yana mengaku Kang Tjeje kerap memberikan masukan dan pemikiran padanya, dan oleh karena itu ia cukup merasa kehilangan."Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan diberikan kekuatan," ujar Yana.
Proses pemakaman Kang Tjetje pun diselimuti isak tangis oleh para petakziah.Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengatakan bahwa Tjetje adalah seorang guru yang selalu memberikan masukan yang inspiratif bagi dirinya. Selalu memberikan solusi untuk baik untuk membangun kota Bandung.
Tedy juga menyebut Tjetje seorang politikus sekaligus budayawan yang mengimplementasikan nilai-nilai Sunda dalam keseharian."Beliau tak sungkan menyapa siapapun, apalagi beliau orang Sunda. Kami sangat kehilangan. Kami doakan beliau diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di surga," kata Tedy saat memberikan sambutan di pemakaman Tjetje di TPU Gumuruh, Kamis (10/11/2022) dilansir detik.Profil dan Biodata Tjetje Hidayat Padmadinata
[caption id="attachment_129458" align="alignnone" width="794"]
Tokoh Jawa Barat, Tjetje Hidayat Padmadinata. (Foto: Pikiran Rakyat/ARMIN ABDUL JABBAR)[/caption]Tjetje Hidayat Padmadinata lahir pada 22 Juni 1933, sedari muda ia dikenal sebagai orang yang lantang dalam masa orde Lama, orde baru serta reformasi.Tjetje juga dikenal dengan 'Mahiwal' sosok yang lantang bersuara sebab ketimpangan kekuasaan pada zaman tersebut.
Tjetje juga seorang penulis, sedari 1960 tulisannya pun kerap ditayangkan dimedia-media lokal.Ia juga dikenal sebagai sastrawan, kolumnis dan jurnalis. Tulisan-tulisannya banyak mengandung masalah kenegaraan dan politik.
Tjetje dianggap sebagai tokoh pendobrak yang mendahului zamannya. Konsekuensi dari sikapnya itu, sejak 1960 Kang Tjetje mesti merasakan pahit getirnya menjadi tahanan politik karena dituduh sebagai mahasiswa pendukung Gerakan Perdamaian Nasional (GPN).Kalangan elite Indonesia mengenal Tjetje sebagai pengkaji ilmu politik, politisi multitalenta, sekaligus politikus yang teguh dalam memelihara integritas atas dasar moralitas dan budaya adiluhung.
Editor : Saridal MaijarSumber : 129457
