Namun, beberapa tes sedikit berbeda, dan bakat intelektual mungkin ditunjukkan dalam skor 135 ke atas, atau 140 ke atas.
Orang-orang yang memiliki skor lebih dari 160 diberkahi dengan bakat unggul, sering digambarkan sebagai dalam kategori "Jenius".
Namun, faktor kritis kecerdasan adalah pengembangan dan penggunaannya. Tanpa pengembangan, penerapan, dan produktivitas, kecerdasan tinggi adalah karakteristik yang tidak berguna bagi manusia dan masyarakat.
Seseorang yang mendapat skor dari 50 hingga 89 poin memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah dari rata-rata. Skor di bawah 50 menunjukkan kecerdasan rendah. Jika seseorang memiliki IQ di bawah rata-rata, maka ia perlu mengembangkan kecerdasannya.
Apa yang terjadi jika seseorang tidak mendapatkan skor IQ di atas rata-rata? Ini tidak berarti bahwa orang tersebut tidak memiliki bakat untuk karier yang berbeda.
Mungkin tes lain mungkin mendeteksi mereka. Meskipun tes IQ (tes IQ gambar) itu sendiri akan memberi Anda indeks kecerdasan yang cukup akurat, ada banyak aspek lain dari kecerdasan manusia - seperti kreativitas, bakat musik, dan keterampilan psikomotor - yang tidak diukur dengan tes IQ.Apakah Tes IQ Satu-satunya Penentu Kecerdasan?
Tes ini memang bisa memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang dalam bekerja atau mempelajari sesuatu. Namun, Anda tidak perlu sepenuhnya hanya mengandalkan tes IQ.Sebab, tes ini hanya memperlihatkan kecerdasan dari segi kognitif. Sementara itu, kecerdasan tidak terbatas hanya soal logika saja, tetapi juga kreativitas, spiritual, empati, atau sosial. Hal-hal tersebut tidak bisa diukur dalam tes IQ.
Skor IQ bukanlah indikator kemampuan yang valid dalam bidang kreatif, psikomotor, dan kepemimpinan.
Misalnya, kurangnya keberhasilan pada salah satu tes mungkin menunjuk ke area kelemahan, sementara skor yang lebih kuat pada tes lain mungkin menunjuk ke area studi atau pekerjaan yang akan relatif mudah bagi Anda.
Editor : Saridal MaijarSumber : 145299
